Thursday, February 23, 2012
“The struggle of man against power is the struggle of memory against forgetting”
Yaps, kita membaca buku untuk melawan!
Kita baca untuk melawan kebodohan kita. Setidaknya, dengan membaca buku kita telah melakukan perjuangan. Perjuangan melawan lupa sebagaimana yang Milan Kundera katakan dalam Kitab Melawan Lupa-nya. Sebuah kelupaan yang fatal. Yakni, lupa terhadap diri kita sendiri, lingkungan sosial, dan Tuhan. Dan, lupa segalanya dapat diartikan sebagai orang gila.
Karena setitik lupa, kita bisa menjadi manusia yang sangat tidak manusiawi. Kita akan menjadi manusia yang serakah, sok berkuasa dan sewenang-wenang, karena kita akan menjadi selalu ‘merasa bisa’ (takabur) dan tidak ‘bisa merasa’ (empati), yang mengakibatkan kegiatan intropeksi dan kembali belajar hanya merupakan pekerjaan yang sia-sia belaka. Terus, kalau sudah begitu, apa kita akan diam saja?